Sejarah Rivalitas Timnas Indonesia vs Malaysia, Duel Irfan Jaya & Safawi, Kiat Tae-yong Raih 3 Angka

Timnas Indonesia bakal ditantang Malaysia pada pertandingan pamungkas penyisihan Grup B Piala AFF 2020 pada Minggu, (19/12/2021). Selain laga yang menentukan untuk kelolosan kedua tim menuju semi final, pertandingan yang akan digelar di National Stadium itu juga mengisyaratkan rivalitas akut antar kedua Negara. Ya, Timnas Indonesia dan Malaysia memiliki sejarah rivalitas yang panas di sepakbola. Pertemuan dua negara serumpun Asia Tenggara ini selalu memberikan intrik intrik menarik dan penuh drama.

Indonesia dan Malaysia adalah dua negara yang memiliki persaudaraan kental sebagai sesama penganut budaya melayu, namun bicara sepakbola, keduanya memiliki rivalitas yang akut! Bermula dari konflik politik Indonesia dan Malaysia di tahun 1960 an, Presiden pertama Republik Indonesia, Ir Soekarno melontarkan kalimat pedas pada pidatonya kala Indonesia akan berjumpa Malaysia di pertandingan sepakbola. Ganyang Malaysia! adalah kalimat legenda milik Ir Soekarno yang sampai sekarang masih eksis dilontarkan oleh pendukung Indonesia di penjuru wilayah.

Hal tersebut semakin melecut semangat dan gairah para punggawa Indonesia untuk pecundangi Malaysia di tiap laganya. Adu taktik, kecerdasan, dan permainan keras selalu hadir di setiap duel yang mempertemukan dua negara ini. Jika dulu rivalitas ketajaman begitu terasa antara Bambang Pamungkas dan Safee Sali.

Kini sorotan tertuju pada dua winger yang milik kedua negara. Adalah Irfan Jaya dan Safawi Rasid. Nama yang disebutkan kedua adalah pemuncak top skor Piala AFF 2020 dengan torehan 4 gol bersama striker milik Timnas Thailand Teerasil Dangda.

Ya, nama Safawi Rasid sudah tak asing di dengar oleh para penggemar sepak bola. Pemain yang berposisis sebagai winger itu sempat berkarir di Eropa tepatnya di Liga Utama Portugal, Portimonense. Sayangnya, karir Safawi di sana hanya berjalan selama 3 bulan, kesulitan adaptasi membuatnya harus pulang lebih cepat ke Malaysia dan bergabung bersama tim raksasa Negeri Jiran, Johot Darul Takzim.

Bersama JDT ia kembali menemukan sentuhan terbaiknya, torehan 3 gol dan 2 assist sukses Safawi sarangkan untuk membantu JDT bertengger di puncak klasemen. Bersama Timnas Malaysia pemain berusia 24 tahun itu juga berhasil tampil apik. Banyak beroperasi dari lini sayap ia berhasil emnyumbangkan 3 gol dari 8 pertandingan di Kualifikasi Piala Dunia, dan menjadi top skor Malaysia di ajang tersebut.

Atribut utamanya adalah kemampuan dribel dan kualitas tendangan yang apik, ia tak kesulitan untuk mencetak gol dari situasi situasi sulit. Korban dari kualitas winger satu ini adalah gawangTimnas Indonesia, tepatnya di ajang FIFA World Cup 2022 & Asian Cup 2023 Qualifiers. Ia berhasil merebut bola dari Yanto Basna kemudian melakukan tendangan kaki kiri dari sudut sempit yang sukses menghujan gawang Timnas yang dijaga Andritany Ardhiyasa.

Jelas, peran Safawi akan kembali dimaksimalkan oleh juru taktik Malaysia untuk membawa Harimau Malaya menaklukan Indonesia di pertandingan esok hari. Namun, jelas Timnas Garuda tak akan gentar, pasukan Shin Tae yong juga memiliki nama mentereng yang menjadi tumpuan di lini depan. Sama sama bersektor di lini sayap, Irfan Jaya adalah senjata mematikan Timnas Indonesia yang tak kalah sangar dari Safawi Rasyid.

Meski baru mencetak satu gol dan satu assist, jumlah tersebut akan terus bertambah dengan konsistensi yang ia tampilkan di setiap pertandingannya. Irfan Jaya adalah satu satunya pemain depan yang selalu tampil dari menit awal bersama Timnas Gruda di 3 pertandingan ini. Shin Tae yong paham betul dengan atribut pemain milik PSS Sleman itu.

Hadirnya Irfan Jaya di lini depan Timnas menjadi momok menakutkan untuk barisan pertahanan tim lawan, pergerakannya begitu cepat, kemampuan dribelnya juga begitu mumpuni. Tak hanya itu, akurasi tendanganIrfan Jayajuga begitu mematikan, itu memudahkannya dalam melakukanfinishingdengan sepakan dari posisi tak ideal. Irfan Jaya tak ragu mencoba tembakan dari sudut sempit, sebagaimana yang ia tunjukkan pada pertandingan melawan Borneo FC di BRI Liga 1.

Melakuan atribusi utamanya (cut inside) dari sisi kiri penyerangan Juku Eja,Irfan Jayamemiliki ruang tembak dari dalam kotak penalti. Dengan spektakuler, pemain berpostur 162 cm tersebut melakukan tendangan plesing kaki kanan yang menghujam pojok kanan gawang Borneo yang dijaga Gianluca Claudio Pandeynuwu. AtribusiIrfan Jayabukan hanya dalam menyerang, tapi juga bertahan, pemain asal Bantaeng tersebut memiliki etos kerja yang luar biasa, ia begitu sibuk melakukanpressingdan membantu pertahanan tim baik di sisi kanan maupun kiri.

Lalu, ia juga memilikifinishingyang ciamik, meskipun bermain sebagaiwinger,Irfan Jayatelah menyumbangkan enam gol untuk Laskar Sembada musim ini, terbanyak di antara pemain PSS lainnya. Pelatih PSS Sleman, Dejan Antonic tahu betul cara memanfaatkan kemampuan sang pemain, yang juga ditiru olehShin Tae yong. Irfan Jaya bermain lebih menusuk bersama PSS, ia sering berada di kotak penalti ketikawingerlain ataupun striker PSS menguasai bola.

Striker anyar Laskar Sembada, Nemanja Kojic mampu menjadi pemantul untuk sang pemain. Salah satu contohnya adalah gol Irfan Jaya saat PSS Sleman menjamu Barito Putera, Irfan Jaya yang berlari menusuk mendapatkan umpan sundulan kepala dari striker asal Serbia tersebut. Dengan tenang, Irfan jaya mampu menaruh bola ke arah pojok kanan Barito yang dijaga oleh Aditya Harlan.

Proses tersebut hampir mirip dengan gol Irfan Jaya ke gawang Myanmar dalam partai uji coba di Turki, Irfan yang berlari menusuk di sisi kiri menerima umpan matang dari Dewangga. Sontekan kaki kanannya mampu mengecoh kiper Myanmar dan membawa Indonesia unggul dengan skor 2 0. Ia juga telah mencetak satu dan satu assist di helatan piala AFF Tahun ini, diyakini angka tersebut akan bertambah kala Indonesia meladeni Malaysia esok hari.

Hanya masalah waktu bagi Irfan untuk membuktikan ketajamannya sepeti yang telah ia tunujukkan bersama PSS Sleman. Atributnya akan kembai dipakan Shin Tae yong untuk mengunci langkah Indonesia menuju semi final, sekaligus mengandaskan perlawanan Malaysia di National Stadium.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *